Shelter Brambang di Tepian Sungai

#20 besar
Sayembara Shelter Kreatif Bagi Kaum Marjinal
Archfest 2012
UK Petra Surabaya


Tema "Shelter bagi Kaum Marjinal" mensyaratkan maksimal 2 orang penghuni. Kami lantas memilih pasangan suami istri yang tidak lagi tinggal bersama anaknya. Berdua hidup sederhana di perkampungan bantaran sungai. Sehari-hari berjualan sayur mayur dipasar. Konsep shelter kami mulai dari adaptasi bentuk. Dari penelurusan ke arsitektur tradisional seperti honai, sasak, waerebo, hingga ke gubuk adam. tercermin bentukan sederhana dan khasnya adalah kerucut. Kerucut kami lebarkan dibagian tengah agar memdapatkan space yang lebih lapang. Bambu yang murah dan fleksibel dipilih sebagai rangka utama ditutup dengan plastik bungkus detergen yang sering dibuang sembarangan, mencemari lingkungan dan sungai, dan mudah didapat. Plastik bungkus detergen besar biasanya lebih tebal dari plastik umumnya dan tidak rusak jika dijahit sehingga menjadi seperti terpal.


Ruangan kami desain fleksibel dalam pemakaiannya. didalamnya terdapat 'amben' atau balai-balai yang bisa menjadi tempat duduk, tempat makan, tempat memasak, dan berjualan sayuran, sesuai dengan waktu dan kegiatan penghuni. Dibawahnya dapat digunakan sebagai lemari penyimpanan. 
Selain felsibel dalam hal fungsi ruang, shelter ini juga fleksibel dalam hal penempatan. bisa diletakkan di dalam ruang maupun diluar ruang, di darat maupun di atas air seperti rakit.




Team :
Rizka Dwi Cahyani [f]
RR. Debby Harlukinita [f]
Abdul Aziz Arrosyid

Comments

Popular Posts