[rhizopus] Monumen Tempe, Klaten

Competition Entry

Monumen Tempe, Klaten, Jawa Tengah

2014

Monumen ini akan menjadi tonggal awal berkembangnya (memjamurnya) industri kreatif di sekitar kawasan. Monumen tempe menjadi jamur ‘kapang’ yang hifanya akan menjalar ke lingkungan sekitar site monumen, kemudian menstimulus kebangkitan perekonomian masyarakat kecil dan industri kreatif  (UKM) khusus-nya di kabupaten Klaten. sejalan dengan tempe yang merupakan simbol  kearifan lokal wong cilik indonesia.

Rhizopus pada Tempe

Proses pembuatan tempe yang paling utama adalah proses fermentasi. Fermentasi membutuhkan kapang / ragi yang berasal dari genus jamur rhizopus. rhizopus tumbuh dengan membentuk hifa, benang benang yang saling terhubung sehingga menjadi jaring-jaring yang padat (miselium). miselium menjadi pembungkus kedelai sehingga menjadi tempe.

 

Konsep Massa Monumen Tempe

Sekitar monumen dirancang ruang publik yang menarik minat pengunjung dan memfasilitasi pedagang untuk membuka gerai kuliner dan kerajinan kreatif produk perajin-perajin klaten sehingga kawasan ini tumbuh dan berdaya guna bersaya dengan masyarakat. Bentuknya bulat oval menengadah keatas menambadakan dinamis, semangat seraya tengadah berdoa. lampu lampu di sekitarnya serupa rhizopus yang membentuk jaringan cahaya ‘pencerahan’ di sekitar site.

Siteplan dirancang dengan kolam yang menampung air hujan, dengan banyaknya rumput dan penghijauan di sekitar site. Ampiteater dihadirkan untuk mendukung terciptakan kegiatan kreatif yang positif seperti pertunjukan tradisional, pentas seni, pameran, dll. 

Konsep fasad: Kerlip Lintang Taruntum

Motif batik taruntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali. Kanjeng ratu membatik sebagai media ekspresi dan doa agar cinta kasih sang raja yang memudar bersemi kembali.

Sama halnya dengan tempe yang membutuhkan perhatian pemerintah, masyarakat, dan semua khalayak agar kembali mencintai tempe sebagai makanan asli Indonesia (terutama masyarakat Jawa, (Bayat, Klaten)) dan bangga menjadi bangsa tempe!

 

Material penutup monumen adalah kaca agar terkesan terbuka , diluarnya dilapisi sun-shading dengan detail taruntum dari besi hollow yang dapat di buat oleh ahli besi lokal Klaten.